Thursday, January 30, 2014
Browse »
home»
bonsai
»
cara
»
jitu
»
membuat
»
Cara Jitu Membuat Bonsai
Bonsai dengan pertumbuhan alami jika dicermati dengan seksama ada beberapa bentuk atau gaya, antara lain:
1. Bonsai dengan gaya tegak lurus
Bonsai dengan gaya tegak lurus memiliki batang yang tegak lurus dari pangkal akar sampai ke top mahkota atau puncak batang. Diameter pangkal batang besar dan semakin ke atas batang semakin mengecil. Demikian juga dengan cabang dan ranting pun semakin ke ujung semakin mengecil. Diameter cabang dibagian bawah lebih besar dibandingkan dengan bagian atas. Akar bonsai ini kuat dan menjalar ke segala arah dipermukaan media tanam.
Bonsai dengan gaya ini memiliki jarak antar cabang yang tidak merata. Semakin ke atas jarak antar cabangnya semakin rapat. Arah percabangan harus diperhatikan. Pembentukkan bonsai dengan gaya tegak lurus diawali dengan menentukan cabang yang akan dijadikan sebagai top mahkota. Setelah cabang top mahkota ditentukan, batang yang terletak diatasnya dipotong. Sebaiknya, pemotongan batang tersebut menghadap kesamping atau kearah belakang agar bekas pemotongan tidak tampak didepan.
2. Bonsai dengan gaya tegak berliku
Bonsai dengan gaya tegak berliku memiliki batang yang tegak, tetapi berlekuku-lekuk. Seperti halnya bonsai dengan gaya tegak lurus, bonsai ini juga memiliki pangkal batang yang besar dan semakin ke top mahkota mengecil. Cabang bagian bawah lebih besar dibandingkan cabang dengan bagian atasnya. Namun, cabang bagian atas itu tampak tumbuh di setiap lekukan batang. Cabang bagian bawah dibentuk hingga tingginya sepertiga dari tinggi keseluruhan batang. Lekukan sebaiknya selalu dibuat mengarah ke kiri dan kekanan atau sebaliknya. Agar terkesan alami, arah cabang perlu dibuat ke depan agak menyerong kekiri atau kekanan, sehingga lekukannya tampak dari arah depan.
3. Bonsai dengan gaya miring
Bonsai dengan gaya miring mengesankan sebuah pohon yang tumbuh di sebuah lereng atau tanah yang miring. Bonsai dengan gaya ini memiliki pangkal batang yang lebih besar dari pada pucuk batangnya. Akarnya harus terkesan kuat menahan tegaknya pohon. Pembentukan bonsai bergaya miring diawali dengan pengawetan batang. Batang yang tadinya tumbuh tegak diubah arah tumbuhnya ke samping dengan melakukan pengawatan. Lama-kelamaan, batang yang dikawat akan tumbuh miring dengan sendirinya. Arah percabangan sebaiknya dibuat sejajar dengan permukaan tanah atau merunduk kearah permukaan tanah, sehingga kesan miring bisa terlihat jelas.
Bonsai yang tumbuh dengan cara pembentukan, dapat dibedakan dalam dua ciri khas dalam pembagiannya antara lain bonsai dengan gaya menggantung dan setengah menggantung:
1. Bonsai dengan model setengah menggantung
Bonsai dengan model ini mengesankan pohon yang tumbuh di tempat-tempat tandus, seperti tebing yang curam. Pohon di sela-sela tebing pertumbuhannya akan membelok ke atas mencari cahaya. Jika dipindahkan ke pot, pohon itu tampak miring dan menggantung. Bonsai dengan gaya ini puncak atau top mahkotanya tidak boleh melebihi bibir pot.
2. Bonsai gaya menggantung
Bonsai gaya menggantung pada dasarnya sama dengan gaya setengah menggantung, hanya top mahkotanya melebihi atau jauh dibawah bibir pot. Cara pembentukannya juga sama dengan pembentukan bonsai bergaya setengah menggantung.
Teknik membuat bonsai
Teknik membuat bonsai yang perlu diperhatikan adalah mengenai pemotongan, pengawatan, posisi bonsai di media tanam, penanaman, tampilan atau performance usia.
Berikut cara-cara membuat bonsai atau tanaman hias ;
Pemotongan dan pemangkasan bonsai
Prinsipnya, pemotongan dan pemangkasan dilakukan hingga lukanya rata dengan permukaan pangkal tumbuhannya. Pemotongan batang atau cabang yang kurang sehat atau pertumbuhannya jelek harus mempertimbangkan pertumbuhan cabang atau lainnya yang sehat. Pertumbuhan bisa diperbanyak dengan cara pemotongan akar mengarah ke samping.
Pengawatan tanaman
Bertujuan membentuk batang, cabang, dan ranting agar tumbuh sesuai dengan arah yang diinginkan. Pengawatan harus dilakukan dengan hati-hati. Jangan terlalu kencang, tetapi jangan terlalu longgar.
Posisi bonsai di dalam pot
Posisi yang sempurna ditentukan oleh letak tanaman di pot yang digunakan. Posisi bonsai tergantung pada gaya yang digunakan. Jadi, bonsai tidak harus ditanam ditengah-tengah pot. Dipot persegi panjang, lonjong, atau oval, atau pot memanjang, tanaman bisa diletakan dengan jarak sepertiga dari sisi pot.
Penanaman bonsai
Langkah-langkah penanaman bonsai:
1. siapkan pot, media tanam, dan bakalan bonsai
2. kurangi akar bakalan bonsai agar sesuai dengan ukuran pot
3. masukkan sebagian media tanam ke dalam pot
4. tanam bakalan dengan posisi tanam yang pas
5. masukkan kembali media tanam untuk menguatkan posisi tanam tersebut, kemudian padatkan menggunakan ujung jari dan telapak tangan
6. rawat bonsai dengan baik
Pencitraan atau pengesanan usia bonsai
Bonsai akan lebih bagus jika tanaman tersebut diberi kesan tua. Kesan tua ini biasanya ditandai dengan pertumbuhan cabang yang rata-rata merunduk ke bawah dan akar yang menjalar sampai permukaan tanah dan ranting-ranting yang tampak berurat dan besar.
Sumber : http://skocikita.blogspot.com/
Cara Jitu Membuat Bonsai
Ada dua hal yang perlu diperhatikan jika ingin membuat bonsai yang menarik, yakni mengenai pertumbuhan alami dan rekayasa sesuai pembentukan.
Bonsai dengan pertumbuhan alami jika dicermati dengan seksama ada beberapa bentuk atau gaya, antara lain:
1. Bonsai dengan gaya tegak lurus
Bonsai dengan gaya tegak lurus memiliki batang yang tegak lurus dari pangkal akar sampai ke top mahkota atau puncak batang. Diameter pangkal batang besar dan semakin ke atas batang semakin mengecil. Demikian juga dengan cabang dan ranting pun semakin ke ujung semakin mengecil. Diameter cabang dibagian bawah lebih besar dibandingkan dengan bagian atas. Akar bonsai ini kuat dan menjalar ke segala arah dipermukaan media tanam.
Bonsai dengan gaya ini memiliki jarak antar cabang yang tidak merata. Semakin ke atas jarak antar cabangnya semakin rapat. Arah percabangan harus diperhatikan. Pembentukkan bonsai dengan gaya tegak lurus diawali dengan menentukan cabang yang akan dijadikan sebagai top mahkota. Setelah cabang top mahkota ditentukan, batang yang terletak diatasnya dipotong. Sebaiknya, pemotongan batang tersebut menghadap kesamping atau kearah belakang agar bekas pemotongan tidak tampak didepan.
2. Bonsai dengan gaya tegak berliku
Bonsai dengan gaya tegak berliku memiliki batang yang tegak, tetapi berlekuku-lekuk. Seperti halnya bonsai dengan gaya tegak lurus, bonsai ini juga memiliki pangkal batang yang besar dan semakin ke top mahkota mengecil. Cabang bagian bawah lebih besar dibandingkan cabang dengan bagian atasnya. Namun, cabang bagian atas itu tampak tumbuh di setiap lekukan batang. Cabang bagian bawah dibentuk hingga tingginya sepertiga dari tinggi keseluruhan batang. Lekukan sebaiknya selalu dibuat mengarah ke kiri dan kekanan atau sebaliknya. Agar terkesan alami, arah cabang perlu dibuat ke depan agak menyerong kekiri atau kekanan, sehingga lekukannya tampak dari arah depan.
3. Bonsai dengan gaya miring
Bonsai dengan gaya miring mengesankan sebuah pohon yang tumbuh di sebuah lereng atau tanah yang miring. Bonsai dengan gaya ini memiliki pangkal batang yang lebih besar dari pada pucuk batangnya. Akarnya harus terkesan kuat menahan tegaknya pohon. Pembentukan bonsai bergaya miring diawali dengan pengawetan batang. Batang yang tadinya tumbuh tegak diubah arah tumbuhnya ke samping dengan melakukan pengawatan. Lama-kelamaan, batang yang dikawat akan tumbuh miring dengan sendirinya. Arah percabangan sebaiknya dibuat sejajar dengan permukaan tanah atau merunduk kearah permukaan tanah, sehingga kesan miring bisa terlihat jelas.
Bonsai yang tumbuh dengan cara pembentukan, dapat dibedakan dalam dua ciri khas dalam pembagiannya antara lain bonsai dengan gaya menggantung dan setengah menggantung:
1. Bonsai dengan model setengah menggantung
Bonsai dengan model ini mengesankan pohon yang tumbuh di tempat-tempat tandus, seperti tebing yang curam. Pohon di sela-sela tebing pertumbuhannya akan membelok ke atas mencari cahaya. Jika dipindahkan ke pot, pohon itu tampak miring dan menggantung. Bonsai dengan gaya ini puncak atau top mahkotanya tidak boleh melebihi bibir pot.
2. Bonsai gaya menggantung
Bonsai gaya menggantung pada dasarnya sama dengan gaya setengah menggantung, hanya top mahkotanya melebihi atau jauh dibawah bibir pot. Cara pembentukannya juga sama dengan pembentukan bonsai bergaya setengah menggantung.
Teknik membuat bonsai
Teknik membuat bonsai yang perlu diperhatikan adalah mengenai pemotongan, pengawatan, posisi bonsai di media tanam, penanaman, tampilan atau performance usia.
Berikut cara-cara membuat bonsai atau tanaman hias ;
Pemotongan dan pemangkasan bonsai
Prinsipnya, pemotongan dan pemangkasan dilakukan hingga lukanya rata dengan permukaan pangkal tumbuhannya. Pemotongan batang atau cabang yang kurang sehat atau pertumbuhannya jelek harus mempertimbangkan pertumbuhan cabang atau lainnya yang sehat. Pertumbuhan bisa diperbanyak dengan cara pemotongan akar mengarah ke samping.
Pengawatan tanaman
Bertujuan membentuk batang, cabang, dan ranting agar tumbuh sesuai dengan arah yang diinginkan. Pengawatan harus dilakukan dengan hati-hati. Jangan terlalu kencang, tetapi jangan terlalu longgar.
Posisi bonsai di dalam pot
Posisi yang sempurna ditentukan oleh letak tanaman di pot yang digunakan. Posisi bonsai tergantung pada gaya yang digunakan. Jadi, bonsai tidak harus ditanam ditengah-tengah pot. Dipot persegi panjang, lonjong, atau oval, atau pot memanjang, tanaman bisa diletakan dengan jarak sepertiga dari sisi pot.
Penanaman bonsai
Langkah-langkah penanaman bonsai:
1. siapkan pot, media tanam, dan bakalan bonsai
2. kurangi akar bakalan bonsai agar sesuai dengan ukuran pot
3. masukkan sebagian media tanam ke dalam pot
4. tanam bakalan dengan posisi tanam yang pas
5. masukkan kembali media tanam untuk menguatkan posisi tanam tersebut, kemudian padatkan menggunakan ujung jari dan telapak tangan
6. rawat bonsai dengan baik
Pencitraan atau pengesanan usia bonsai
Bonsai akan lebih bagus jika tanaman tersebut diberi kesan tua. Kesan tua ini biasanya ditandai dengan pertumbuhan cabang yang rata-rata merunduk ke bawah dan akar yang menjalar sampai permukaan tanah dan ranting-ranting yang tampak berurat dan besar.
Sumber : http://skocikita.blogspot.com/
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment