Friday, October 25, 2013
Browse »
home»
2011
»
dunia
»
estimasi
»
jumlah
»
penduduk
»
Estimasi Jumlah Penduduk Dunia 2011
Konsumsi berlebihan negara kaya menjadi masalah utama.
NEW YORK - Sesuai prediksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tanggal 31 Oktober 2011 populasi dunia diperkirakan sudah menembus tujuh miliar jiwa, bertambah satu miliar manusia hanya dalam 13 tahun. Dana Populasi PBB (UNFPA) mengakui masalah utama dunia saat ini adalah pola konsumsi pangan dan energi sebagian warganya yang sangat berlebihan yang berpengaruh pada lingkungan dan pertumbuhan ekonomi.
Direktur Eksekutif UNFPA Babatunde Osotimehin, dalam laporan UNFPA pekan lalu, memaparkan jumlah manusia bertambah 10 ribu jiwa setiap jamnya. Setiap manusia yang baru lahir akan membutuhkan pangan, air, dan energi dengan konsekuensi akan menambah jumlah limbah dan polusi.
Tahun lalu, sebuah penelitian National Academy of Sciences Amerika Serikat memperkirakan bahwa pelambatan pertumbuhan populasi dapat mengurangi 16-19 persen emisi gas rumah kaca pada 2050 untuk menghindari dampak negatif perubahan iklim. Namun, laporan UNFPA juga menyebut jika pun pertumbuhan populasi dunia nol, masalah perubahan iklim belum tentu rampung karena dunia memerlukan pengurangan emisi 50-80 persen sampai 2050 ini.
Lagi-lagi masalah utamanya memang pada poin kedua UNFPA, yaitu pola konsumsi berlebihan di negara kaya meskipun pertumbuhan penduduk mereka kecil. Dengan adanya ketimpangan pendapatan, tak pelak lagi bahwa konsumsi berlebihan warga bumi yang kaya adalah sumber masalah dibanding isu populasi berlebihan di negara-negara miskin, tulis jurnalis lingkungan Fred Pearce dalam artikelnya di Universitas Yale yang dikutip laporan UNFPA.
Para manusia kaya di Barat terbukti mengonsumsi dan mengotori bumi jauh lebih banyak dibanding manusia miskin di berbagai negara belahan selatan dunia. Konferensi Populasi dan Pembangunan Dunia 1994 di Kairo, Mesir, menyatakan, 20 persen penduduk kaya di belahan utara bumi mengonsumsi 80 persen barang kebutuhan dunia.
Menurut data Badan Energi AS tahun 2007, penduduk Amerika yang mewakili lima persen populasi dunia mengonsumsi 20 persen sumber energi dunia. Seperti dikutip Guardian, setiap orang Inggris menyumbang polusi karbon setara dengan 22 penduduk Malawi.
Penelitian Paul Murtaugh dari Universitas Oregon menyatakan setiap anak Amerika yang lahir sekarang akan menyumbang polusi karbon di masa depan sebesar tujuh kali lipat anak Cina, 55 kali lipat anak India, dan 86 kali lipat anak Nigeria. (reuters/bbc ed: elba damhuri)
Estimasi Jumlah Penduduk Dunia 2011
Sepuluh Negara Paling Padat Penduduknya (dalam juta jiwa):
Estimasi Jumlah Penduduk Dunia 2011
Rahmad Budi Harto
Konsumsi berlebihan negara kaya menjadi masalah utama.
NEW YORK - Sesuai prediksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tanggal 31 Oktober 2011 populasi dunia diperkirakan sudah menembus tujuh miliar jiwa, bertambah satu miliar manusia hanya dalam 13 tahun. Dana Populasi PBB (UNFPA) mengakui masalah utama dunia saat ini adalah pola konsumsi pangan dan energi sebagian warganya yang sangat berlebihan yang berpengaruh pada lingkungan dan pertumbuhan ekonomi.
Direktur Eksekutif UNFPA Babatunde Osotimehin, dalam laporan UNFPA pekan lalu, memaparkan jumlah manusia bertambah 10 ribu jiwa setiap jamnya. Setiap manusia yang baru lahir akan membutuhkan pangan, air, dan energi dengan konsekuensi akan menambah jumlah limbah dan polusi.
Bicara soal populasi, Norman Ernest Borlaug ketika menerima Nobel Perdamaian 1970 pernah mengingatkan bahwa Revolusi Hijau yang digagasnya memang berhasil meningkatkan produksi tanaman pangan dunia berkali-kali lipat. Namun, itu semua hanya mampu memberi ruang selama 40 tahun bagi dunia untuk menstabilkan jumlah populasi sebelum pasokan pangan tak lagi memadai. Waktu yang diberikan Borlaug sudah habis tahun lalu.Dunia memang sudah berupaya mengontrol populasinya. Selama 60 tahun ini, jumlah bayi yang dilahirkan dari seorang perempuan telah turun dari rata-rata enam menjadi 2,5. Namun, tetap saja prediksi median PBB memperkirakan pada 2050 jumlah manusia bakal mencapai 9,3 miliar jiwa dan 10 miliar jiwa pada 2100. Bila tak dikontrol, pada 2110 jumlah manusia bisa menembus 15,8 miliar.
Tahun lalu, sebuah penelitian National Academy of Sciences Amerika Serikat memperkirakan bahwa pelambatan pertumbuhan populasi dapat mengurangi 16-19 persen emisi gas rumah kaca pada 2050 untuk menghindari dampak negatif perubahan iklim. Namun, laporan UNFPA juga menyebut jika pun pertumbuhan populasi dunia nol, masalah perubahan iklim belum tentu rampung karena dunia memerlukan pengurangan emisi 50-80 persen sampai 2050 ini.
Lagi-lagi masalah utamanya memang pada poin kedua UNFPA, yaitu pola konsumsi berlebihan di negara kaya meskipun pertumbuhan penduduk mereka kecil. Dengan adanya ketimpangan pendapatan, tak pelak lagi bahwa konsumsi berlebihan warga bumi yang kaya adalah sumber masalah dibanding isu populasi berlebihan di negara-negara miskin, tulis jurnalis lingkungan Fred Pearce dalam artikelnya di Universitas Yale yang dikutip laporan UNFPA.
Para manusia kaya di Barat terbukti mengonsumsi dan mengotori bumi jauh lebih banyak dibanding manusia miskin di berbagai negara belahan selatan dunia. Konferensi Populasi dan Pembangunan Dunia 1994 di Kairo, Mesir, menyatakan, 20 persen penduduk kaya di belahan utara bumi mengonsumsi 80 persen barang kebutuhan dunia.
Menurut data Badan Energi AS tahun 2007, penduduk Amerika yang mewakili lima persen populasi dunia mengonsumsi 20 persen sumber energi dunia. Seperti dikutip Guardian, setiap orang Inggris menyumbang polusi karbon setara dengan 22 penduduk Malawi.
Penelitian Paul Murtaugh dari Universitas Oregon menyatakan setiap anak Amerika yang lahir sekarang akan menyumbang polusi karbon di masa depan sebesar tujuh kali lipat anak Cina, 55 kali lipat anak India, dan 86 kali lipat anak Nigeria. (reuters/bbc ed: elba damhuri)
Estimasi Jumlah Penduduk Dunia 2011
Sepuluh Negara Paling Padat Penduduknya (dalam juta jiwa):
- Cina 1.336.72
- India 1.189.17
- Amerika Serikat (AS) 313.2
- Indonesia 245.61
- Brazil 203.43
- Pakistan 187.34
- Bangladesh 158.57
- Nigeria 155.22
- Rusia 138.74
- Jepang 126.48
- 0-14 tahun, 26,3 persen
- 15-64 tahun, 65,9 persen
- 65 tahun ke atas, 7,9 persen
- Kristen 33,35 persen terdiri dari Katolik Roma 16,83 persen, Protestan 6,08 persen, Ortodoks 4,03 persen, dan Anglican 1,26 persen.
- Muslim 22,43 persen
- Hindu 13, 78 persen
- Budha 7,13 persen
- Sikh 0,36 persen
- Lainnya 11,39 persen
- Atheis 11.46 persen
- Mandarin 12,44 persen
- Spanyol 4,85 persen
- Inggris 4,83 persen
- Arab 3,25 persen
- Hindi 2,68 persen
- Bengali 2,66 persen
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment